Elektronika

Kumpulan Artikel tentang dasar dan uji coba dunia elektronika (elektronica, mikroelektronika, electronic, electronica, electronic shop)

Featured Posts

Sports

Games

Kamis, 22 Januari 2015

Tips N Trik Multitester / Avometer

Tidak ada komentar :
Halo sobat Elektronika, pernah terpikir gak sama kalian apa aja sih fungsi dari Multitester? Kebanyakan dari kita dalam menggunakan multitester dalam skala yang biasa saja atau bisa disebut FLAT, kalian tau gak sebenarnya multitester itu bisa difungsikan dengan beberapa cara yang tidak kalian duga. apa aja sih? langsung aja deh!!

  • PENCARI FASA
  • Pernah tau gak trik yang satu ini sobat? sebenarnya kalian udah pernah melihat bahkan sering. trik pencari fasa ini udah lama digunakan oleh tespen. Pada multitester kalian pasti berpikir multi hanya bisa digunakan untuk mengukur tegangan namun tidak bisa dipakai untuk menentukan Fasa? sebenarnya kalian bisa memakai multi untuk mencari fasa, gimana? caranya kalian cukup menentukan selektor tegangan ke 250Vac lalu pegang salah satu pin tester dan yang satu lagi kalian sentuh kan deh ke sumber tegangan dengan begitu kalian pasti bisa menentukan mana yang fasa dan mana yang ground. karena saat salah satu pin tester menyentuh fasa maka jarum tester atau angka digital akan berubah posisi.

  • menghitung tegangan minus pada rangkaian
Untuk yang satu ini kalian pasti udah tau kan? trik yang satu ini sangat mudah dilakukan, jika kalian ingin mengetahui nilai tegangan minus  pada rangkaian kalian cukup menukar + dan - pin pada salah satu ground rangkaian

Maaf sobat sebenarnya masih ada beberapa trik yang bisa digunakan tapi maaf materi kita masih cukup jauh untuk lanjut ke tingkat selanjutnya jadi kali ini mungkin segini dulu yah, ntar saya tambah kalo ada waktu.

terima kasih sobat elektronika udah mau berkunjung ke blog saya jangan lupa follow saya di G+ dan Twitter yah!!

Selasa, 23 Desember 2014

Rangkaian Charge HP menggunakan aki

Tidak ada komentar :
Halo sobat Elkdasar, udah lama nih gak ngepost. Kali ini saya akan berbagi rangkaian sederhana yang bisa kalian bikin sendiri dirumah tentunya dengan bahan yang sangat mudah didapat bahkan tidak perlu beli (hehehe saya tau kalian senang uji coba gratisan).

kali ini kita akan membuat rangkaian charge handphone dengan menggunakan sumber aki 12 volt atau bisa dimodifikasi di motor anda!

penasaran? langsung aja nih saya kasih bahan untuk membuatnya!!

- IC 7805
-  2 buah Capasitor 470mf 50v
- resistor 1k
- 1 LED
- Terminal untuk USB (boleh diganti dengan jack charger)

caranya gampang sekali sobat, cukup sambungkan + capasitor 1 dengan input IC lalu output ic juga diberi capasitor sambungkan dengan resistor 1k lalu beri lampu LED sebagai indicator, sambungkan terminal dan terakhir sambungkan semua ground atau -.

kira - kira gambarnya seperti ini :

kira - kira kalo ada yang ingin ditanyakan silahkan coment dibawah ini!!

Senin, 08 Desember 2014

Cara Mengukur tahanan Resistor

Tidak ada komentar :
Halo sobat elektronika, kali ini saya akan posting article tentang mengukur tahanan resistot. pasti diantara kalian mungkin bertanya untuk apa mengukur tahanan resistor kan sudah ada nilai warna pada resistor itu sendiri? Hal pertama yang harus selalu diingat, jangan meremehkan hal kecil sekalipun terlihat sangat mudah.

Jadi mengapa saya posting artikel ini? karena suatu saat didalam dunia elektronika nilai warna pada resistor belum tentu sama dengan tahanan yang dimilikinya. Hal ini disebabkan usia dari resistor, pemakaian dari resistor yang tidak sesuai, cacat pada bagian resistor juga dapat mengurangi nilai tahanan dan yang terkahir nilai resistor bisa saja molor dikarenakan short pada rangkaian.

oke cukup penjelasannya mari kita lanjut ke cara mengukur resistor. Pertama - tama sobat harus mempunyai multi tester terlebih dahulu. dibawah ini contoh gambar dari multitester.
Nah multitester ini yang saya pakai sampai dengan sekarang. multitester ini diproduksi oleh SANWA dan menurut pengalaman saya multitester inilah yang paling bagus dan tahan lama. untuk harga memang bisa dibalang mahal jadi untuk kalian yang baru belajar silahkan beli yang biasa saja.

yang kedua sobat bisa mencari resistor di pcb bekas dan lihat pada nilai gelang lalu ukurlah nilai tahanan dengan cara menyentuhkan indicator tester ke masing - masing kaki yang ada pada resistor. jika nilai gelang berada pada jumlah 1 - 100 ohm cukup gunakan ohm meter x1 pada multitester. jika nilai pada resistor 100 - 1k gunakan ohm meter x10 pada tester dan begitu seterusnya. nah jika kalian mendapati resistor yang nilai warnanya sudah tidak kelihatan maka pertama - tama yang harus dilakukan ialah menggunakan x100k hingga x1 untuk mengetahui berapa jumlah tahanan sebernya pada resistor.

demikian dulu sobat saya bisa share, selanjutnya saya akan share pengetahuan dasar yang lebih asik lagi dan tentunya lebih mudah lagi.

Rabu, 08 Oktober 2014

Jenis Resistor

Tidak ada komentar :
Jenis-Jenis Resistor pada saat ini hanya ada 2 jenis, yaitu Fixed Resistor (Resistor Tetap) dan Variable Resistor (Resistor Tidak Tetap). Dari dua jenis resistor tersebut di bagi lagi menjadi beberapa bagian, berikut ini akan kami jelaskan bagian-bagian dari kedua jenis tersebut :
Fixed Resistor (Resistor Tetap) adalah jenis resistor yang nilainya sudah tertulis pada badan resistor dengan menggunakan kode warna ataupun angka. Resistor ini banyak digunakan sebagai penghambat arus listrik secara permanen. Fungsi dari resistor ini adalah sebagai pembatas arus yang mengalir pada lampu LED. Jenis dari fixed resistor adalah :
Resistor Kawat
Resistor Kawat
Resistor Kawat adalah jenis resistor yang baru pertama kali di gunakan pada saat rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa. Bentuk fisik dari resistor ini bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi, resistor ini hanya dipergunakan dalam rangkaian power. Sampai saat ini, jenis yang masih di pakai adalah jenis yang memiliki lilitan kawat pada bahan keramik, kemudian di lapisi dengan bahan semen.
Resistor Batang Karbon (Arang)
Resistor Batang Karbon (Arang)
Resistor ini terbuat dari bahan karbon kasar yang kemudian di beri lilitan dan tanda dengan kode warna yang berbentuk gelang. Untuk dapat membaca nilai resistansi dari setiap warna gelang tersebut dapat menggunakan tabel kode warna. Jenis resistor ini terbentuk setelah adanya resistor kawat. Saat ini sudah jarang orang yang menggunakan resistor batang karbon di dalam rangkaian-rangkaian elektronik.
Resistor Keramik
Resistor Keramik
Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, khususnya di bidang elektronik. Pada saat ini telah tercipta jenis resistor yang terbuat dari bahan dasar keramik atau porselin dan dilapisi dengan kaca tipis. Karena memiliki bentuk fisik yang kecil dan juga nilai resistansi yang tinggi, resistor ini paling banyak digunakan dalam rangkaian elektronik. Rating daya yang dimiliki resistor keramik sebesar 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt dan 2 Watt.

Resistor Film Karbon
Resistor Film Karbon
Resistor ini merupakan hasil dari pengembangan resistor batang karbon. Sejalan dengan perkemangan teknologi, telah terbentuklah resistor yang dibuat dari karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansi sudah tercantum dalam bentuk tabel kode warna. Karena memiliki nilai resistansi yang tinggi dan juga bentuk fisiknya kecil, resistor ini juga banyak digunakan di dalam berbagai rangkaian elektronika. Rating daya yang dimiliki resistor ini adalah 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt dan 2 Watt.

Resistor Film Metal
Resistor Film Metal
Bentuk dari resistor film metal hampir sama dengan resistor film karbon. Hanya saja resistor ini tahan terhadap perubahan temperatur dan memiliki tingkat kepresisian yang tinggi karena nilai toleransi yang mencapai 1% atau 5%. Jika di bandingkan dengan jenis Fixed Resistor lainnya, resistor ini memiliki kepresisian yang lebih tinggi karena memilik 5 gelang warna bahkan ada juga yang terdapat 6 gelang warna. Resistor film metal banyak digunakan dalam rangkaian elektronika yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, seperti alat ukur.

Variable Resistor (Resistor Tidak Tetap) adalah jenis resistor yang memiliki nilai resistansi berubah-ubah secara langsung dengan cara memutar atupun menggeser tuas yang ada. Jenis dari Variable Resistor adalah :
Potensiometer
Potentiometer
Potensiometer adalah jenis variable resistor yang nilai resistansinya dapat kita rubah dengan cara memutar porosnya melalui tuas yang sudah di sediakan. Pada umumnya, resistor ini terbuat dari kawat atau karbon dan paling banyak digunakan dalam rangkaian elektornika. Saat ini telah banyak potensiometer yang terbuat dari bahan karbon karena memiliki ukuran yang lebih kecil dan resistansi yang cukup besar. Perubahan nilai resistansi terbagi menjadi dua, yaitu linier dan logaritmatik. Untuk mengetahui apakah potensiometer tersebut linier atau logaritmatik dapat dilihat dari huruf yang tertera pada bagian belakang. Apabila tertera huruf “B” maka potensiometer tersebut bersifat logaritmatik, sedangkan jika tertera huruf “A” maka potensiometer tersebut bersifat linier.

Trimpot
Trimpot
Trimpot atau biasa di sebut Tripotensiometer adalah resistor yang nilai resistansinya dapat berubah. Sifat dan karakteristik trimpot tidak jauh berbeda dengan potensiometer, hanya saja bentuk fisik trimpot lebih kecil dibandingkan dengan potensiometer. Perubahan nilai resistansi tersebut juga dibagi menjadi 2, yaitu linier dan logaritmatik. Untuk mengubah nilai resistansi dengan cara memutar lubang tengah pada badan trimpot dengan menggunakan obeng.

NTC dan PTC
NTC dan PTC
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient) merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat berubah apabila terjadi perubahan temperatur di sekelilingnya. Nilai resistansi NTC sendiri akan naik apabila temperatur di sekelilingnya turun, Sedangkan nilai resistansi PTC akan naik jika jika temperatur di sekelilingnya naik. Kedua resiston ini paling sering digunakan sebagai sensor karena dapat mengukur suhu atau temperatur daerah di sekelilingnya.

LDR
LDR
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat berubah apabila terjadi perubahan intensitas cahaya di daerah sekelilingnya. Itu dapat terjadi karena intensitas cahaya yang besar dapat mendorong elektron untuk menembus batas-batas pada LDR. Dengan begitu, nilai resistansi akan naik jiga intensitas yang diterima sedikit. Sedangkana nilai resistansi dari LDR akan turun jika intensitas cahaya yang diterima banyak. Resistor LDR sendiri banyak digunakan sebagai sensor cahaya, khususnya pada lampu taman.

Original Post :
http://komponenelektronika.biz/jenis-jenis-resistor.html

Selasa, 07 Oktober 2014

Rangkaian Flip flop sederhana menggunakan LED

Tidak ada komentar :
Belajar elektronika memang susah-susah gampang. Tapi selama kita rajin membaca, mencari tau, dan mencoba membuat alatnya maka tidak akan serumit kelihatannya. Belajar elektronika akan menjadi sangat menarik apabila kita susah mengerti selah-selahnya.

Terlebih dahulu kita membuat alat yang rangkaiannya agak mudah baru kemudian ke rangkaian yang lebih rumit. Seperti rangkaian yang akan kita buat berikut ini, rangkaian lampu flip-flop sederhana yang menggunakan 2 ( dua ) diode.

Rangkaian ini pernah saya buat semasa Uji Kompetensi kelas XI d SMKN 2 Depok. Pada saat membuatnya tidak ditemui banyak kesulitan, karena rangkaian ini masih tergolong simple.

Cara kerja rangkaian lampu flip-flop ini ialah transistor digunakan dalam keadaan cut off dan saturasi ( ON/OFF ), dan kapasitor elektronik (elco) digunakan sebagai delay untuk mentriger kaki basis transisitor dikarenaka sifat elco yang dapat menampung arus listik. Lamanya flip-flop tergantung pada besar kecilnya ukuran elco, jadi jika kita membutuhkan delay waktu yang lama maka kapasitas elco dapat kita perbesar begitu juga sebaliknya jika kita membutuhkan waktu delay yang sebentar maka kita dapat memberikan kapasitas elco yang lebih kecil. pemasang elco dan diode jangan sampai terbalik karena akan dapat mempengaruhi rangkaian.

Berikut adalah skema dari rangkaian lampu flip-flop sederhana yang mengggunakan dua buah diode.


Komponen-komponen yang dibutuhkan untuk membuat rangkain diatas adalah sebagai berikut :

2 buah resistor 22k
2 buah resistor 470 ohm
2 buah led ( bebas merah / hijau / bening )
2 buah transistor BC 337
2 buah kapasitor 4,7 mikro farad

Dari skema diatas kemudian kita buat layout rangkaiannya. Layout merupakan jalur yang akan digunakan untuk menyambungkan komponen yang satu dengan yang lainnya. Layout dapat dibuat dikertas millimeter block atau dikertas biasa terlebih dahulu.
Berikut adalah contoh layout dari rangkaian flip-flop :







Setelah membuat layoutnya, kita pindahkan ke pcb dengan cara digambar ulang atau menggunakan metode sablon, cutting sticker. Kemudian setelah proses tersebut selesai pcb kita ecching agar terlihat jalur mana saja yang akan dipakai untuk rangkaian, pastikan tidak ada jalur yang short.
Dilanjutkan dengan mengebor pcb yang digunakan untuk menempatkan komponen-komponen yang telah ditentukan. Solder, dan kemudian rangkaian dapat digunakan.




flowchart :





Apa kegunaan rangkaian flip flop ini untuk kebutuhan manusia? Jawabnya banyak sekali karena rangkaian ini dapat digunakan untuk lampu sen pada motor dan mobil serta hiasan pada etalase. Tegangan yang diperlukan untuk menyalakan rangkaian ini adalah sebesar 3 – 12 volt. Kita dapat mempergunakan baterai ataupun adaptor.
Jika sudah jadi dan rangkaian dapat bekerja dengan baik maka kita dapat bereksperimen kembali dengan mengganti nilai R1 & R3 atau juga nilai kapasitor C1 & C2. Penggantian komponen tersebut dapat merubah waktu berkedip lampu flip flop menjadi lebih cepat ataupun lebih lambat.




Original Post :

IC

Tidak ada komentar :
Sirkuit terpadu (bahasa Inggris: integrated circuit atau IC) adalah komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain. IC adalah komponen yang dipakai sebagai otak peralatan elektronika.
Pada komputer, IC yang dipakai adalah mikroprosesor. Dalam sebuah mikroprosesorIntel Pentium 4 dengan ferkuensi 1,8 trilyun getaran per detik terdapat 16 juta transistor, belum termasuk komponen lain. Fabrikasi yang dipakai oleh mikroprosesor adalah 60nm.
Sirkuit terpadu dimungkinkan oleh teknologi pertengahan abad ke-20 dalam fabrikasi alat semikonduktor dan penemuan eksperimen yang menunjukkan bahwa alat semikonduktor dapat melakukan fungsi yang dilakukan oleh tabung vakum. Pengintegrasian transistor kecil yang banyak jumlahnya ke dalam sebuah chip yang kecil merupakan peningkatan yang sangat besar bagi perakitan tube-vakum sebesar-jari. Ukuran IC yang kecil, tepercaya, kecepatan "switch", konsumsi listrik rendah, produksi massal, dan kemudahan dalam menambahkan jumlahnya dengan cepat menyingkirkan tabung vakum.
Hanya setengah abad setelah penemuannya, IC telah digunakan dimana-mana. Radio, televisi, komputer, telepon selular, dan peralatan digital lainnya yang merupakan bagian penting dari masyarakat modern. Contohnya, sistemtransportasi, internet, dll tergantung dari keberadaan alat ini. Banyak skolarpercaya bahwa revolusi digital yang dibawa oleh sirkuit terpadu merupakan salah satu kejadian penting dalam sejarah umat manusia.
IC mempunyai ukuran seukuran tutup pena sampai ukuran ibu jari dan dapat diisi sampai 250 kali dan digunakan pada alat elektronika seperti:
  • Telepon
  • Kalkulator
  • Ponsel
  • Radio

Selasa, 23 September 2014

Transistor

Tidak ada komentar :
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.